BLOGGER TEMPLATES AND Twitter Backgrounds »

Selasa, 16 November 2010

JAVA

                                                                       ================

                                                                        cOdiNG meNU jaVa
                                                                       ================
import javax.swing.*;

public class Program1{
public static void main(String [] args){
    Program1 Menu = new Program1();
    }
   
public Program1(){
    int pil;
    pil = Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("===Menu=== \n 1.Biodata \n 2.Persegi \n 3.Deret \n 4.ext \n\n Masukkan Pilihan Anda [1..4]" ));

   
switch(pil){
    case 1 :
    String nama, npm, kelas;
    nama = JOptionPane.showInputDialog("Masukkan Nama Anda   : ");
    npm = JOptionPane.showInputDialog("Masukkan NPM Anda  :");
    kelas = JOptionPane.showInputDialog("Masukkan Kelas Anda :");
    String biodata ="Nama anda :"+nama+"\n NPM anda :"+npm+"\n KELAS anda :"+kelas;
    JOptionPane.showMessageDialog(null,biodata);
    break;
   
    case 2 :
    String VarSisi = JOptionPane.showInputDialog("Masukkan nilai sisi = ");
    int Sisi = Integer.parseInt (VarSisi);
    int luas = Sisi*Sisi;
    String persegi = "Luas Persegi "+Sisi+" x "+Sisi+" = "+luas;
    JOptionPane.showMessageDialog(null,persegi);
    break ;
   
    case 3 :

    String VarDeret = JOptionPane.showInputDialog("Masukkan Tinggi = ");
    int deret = Integer.parseInt(VarDeret);
   
    for (int i=1 ; i<=deret; i++);
   
        { for(int j=1; j<=i; j++);
       
            { System.out.print ("*");
    }
    System.out.println(" ");
    }
   
    break;
    case 4 :
   
JOptionPane.showMessageDialog(null,"Terima Kasih","Silahkan keluar",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
System.exit(0);
break;
 
default:
JOptionPane.showMessageDialog(null,"Inputan hanya 1..4","Salah Input!",JOptionPane.WARNING_MESSAGE);

}
}
}

Jumat, 12 November 2010

BAHASA INDONESIA

terjadinya gUnuNG meRapi meLetus
Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat (10 hingga 70 Km) yang mengambang di lapisan lebih tebal dari batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu 1100-1200° C di lapisan paling dangkal dan lebih panas dan semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair ini adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada permukaan kerak bumi dan menjadi batu lava ketika membeku.
Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.
Pada titik ini, mengingat banyaknya gunung berapi di dunia, kita bisa bertanya-tanya bagaimana magma dari mantel bisa begitu mudah keluar melalui kerak bumi.
Jawabannya terletak pada mantel yang sama, hal ini ditunjukkan oleh gerakan-gerakan konvektif besar yang menyebabkan turunnya magma bagian atas yang lebih dingin, digantikan oleh magma bagian dalam yang lebih panas dalam siklus terus menerus, mirip dengan air mendidih dalam ketel. Konveksi aliran ini banyak terdapat di dalam mantel dan bergerak seperti ban berjalan, mampu bergerak seluas kerak bumi. Untuk alasan ini, dibagi menjadi banyak lempeng kerak yang bergerak antara satu dengan lainnya beberapa centimeter setiap tahun. Hanya tepi lempeng kerak ini merupakan daerah lemah dan tidak stabil dari kerak bumi di mana magma dari mantel dengan mudah dapat muncul untuk membentuk gunung berapi.
Kerak bumi adalah terpendek (hanya Km 5-10) kedekatannya dengan dasar laut dan tebal paling di bawah pegunungan gunung utama, tapi sebagian besar terbentuk atau masih sedang terbentuk hari ini hanya sepanjang batas antara dua lempeng kerak dimana terjadi tabrakan antara satu dengan yang lain. Jadi, salah satu dari dua lempeng (A) mereda/menyurut dan bergerak ke bawah lempeng lain (B), tenggelam di dalam mantel dan meleleh menjadi kurang padat; magma baru ini memberikan kontribusi mendorong tepi lempeng kerak B ke atas dan membentuk kisaran gunung (pegunungan), sejajar dengan tepi kerak. Ini adalah apa yang terjadi pada lempeng India dengan menabrak dan kembali normal di bawah lempeng Asia dan hasil dari tekanan besar adalah pegunungan Himalaya dan dataran tinggi Tibet.
Hal yang sama terjadi di sepanjang pantai barat seluruh Amerika, di mana kerak samudra Pasifik menyurut di bawah lempeng benua Amerika untuk membentuk Pegunungan Andes dan Rocky. Hanya di sini, ada banyak kesalahan dan celah dalam kerak bumi, yang disebabkan oleh tekanan yang cenderung membengkok dan akibatnya banyak gunung berapi.
Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya. Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.
Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau "kaldera" dan terletak di dalam kerak bumi. Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung berhubungan dengan kawahnya.
Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir setiap letusan. Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas, cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.
Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama sejumlah abu, bara dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.

Kamis, 11 November 2010

TUGAS V-CLASS PBO

================
DEVI  NURINA SARI
10108552
3KA18
================

1.
KelasKendaraanSuper.java

    class KelasKendaraanSuper{
pulic void methodAsli(){
string roda;
string stang;
string sadel;
System.out.println("Method milik KelasKendaraanSuper jalan");
}
public static void jalankan (String[]args){
KelasKendaraanSuper oks=new KelasKendaraanSuper();
oks.methodAsli();
}
void rem (String[]args){
KelasKendaraanSuper oks=new KelasKendaraanSuper();
oks.methodAsli();
}
}

SubKelasMotor.java

    class SubKelasMotor extends KelasKendaranSuper{
        public void methodAsli(){
            System.out.println("method overrided jalan");
        }
        public void methodJumping(){
            roda=2;
            System.out.println("kendaraan ber-roda "+roda)
            Super.methodAsli();
        }
        public static void main(String[]args){
            Subkelas osk=new SubKelas();
            osk.methodASli();
            osk.merhodJumping();
        }
        }


SubKelasMobil.java

    class SubKelasMobil extends KelasKendaranSuper{
        public void methodAsli(){
            System.out.println("method overrided jalan");
        }
        public void methodMundur(){
            roda=4;
            System.out.println("kendaraan ber-roda "+roda)
            Super.methodAsli();
        }
        public static void main(String[]args){
            Subkelas osk=new SubKelas();
            osk.methodASli();
            osk.merhodMundur();
        }
        }


2. Segitiga.java

    public class Segitiga{
    private double alas;  //attribute yang di hide

          private double tinggi;//attribute yang di hide
    public Segita(){
        alas=0;

        tinggi=0;
    }
    private double luas(double a,double t){//encapsulation
        return a*t/2;
    }
    public void setAlas(double alas){
        this.alas=alas;
    }

    public void setTinggi(double tinggi){
        this.tinggi=tinggi;
    }
    public double getAlas(){
        return alas;
    }

    public double getTinggi(){
        return tinggi;
    }
    Public double getLuas(){
        return luas(alas, tinggi);
    }
}        

Sabtu, 06 November 2010

FORMAL

PIDATO NARKOBA TERHADAP REMAJA
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.

Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum WrWb